Ritual dalam Sepak Bola

Orang Eropa, atau mereka yang hidup di Eropa, dikenal sebagai masyarakat yang rasional. Tetapi hal itu tidak menghalangi mereka untuk percaya kepada sebuah hal yang mereka anggap bertuah. Hal ini dapat dilihat pada sepakbola. Ada “ritual-ritual” khusus yang dilakukan seorang pemain bola di Eropa agar dapat mendongkrak penampilan mereka di lapangan.


1. Johan Cruyff
Ketika menjadi bermain di Ajax Amsterdam, Cruyff selalu memukul perut kipernya, Gert Bals. Ia lalu juga membuang permen karetnya ke lapangan lawan. Suatu kali Cruyff terlupa melakukan ritual permen karetnya dalam partai final Piala Eropa 1969. Akibatnya, Ajax ditekuk AC Milan dengan skor 4-1.

2. Prancis di Piala Dunia 1998
Tim Prancis selalu duduk di tempat duduk yang sama di bus tim, mendengarkan lagu Gloria Gaynor ‘I Will Survive’ di ruang ganti dan
diakhiri dengan diciumnya kepala botak kiper Fabien Barthez oleh bek Laurent Blanc.
3. Pele
Pemain legendaris Brasil ini pernah meminta seorang temannya untuk mengambil kembali kaos yang pernah ia berikan kepada seorang fans karena penampilannya menurun. Sepekan kemudian, teman itu memberikan kaos Pele kembali dan penampilannya menanjak lagi.
Yang belakangan diketahui, upaya teman Pele untuk mencari kaos itu tak berhasil dan dia menyerahkan sebuah kaos berbeda yang wujud dan warnanya saja sama.
4. Pipis
Mario Gomez (Jerman, Vfb Stuttgart) selalu memilih toilet yang posisinya paling kiri. Sementara John Terry (Chelsea) selalu memakai toilet yang sama. Bila toilet itu sedang dipakai, Terry akan menunggu meski toilet lain sedang kosong. Sementara mantan kiper Argentina Sergio Goycochea selalu mengencingi lapangan setiap kali ia akan menghadapi adu penalti.
5. Gary Lineker
Salah satu penyerang terbaik Inggris ini tak pernah menendang bola ke arah gawang di saat pemanasan. Alasannya, biarlah tendangan itu disimpan saja di pertandingan. Lalu, jika di babak pertama ia tak mencetak gol, ia akan mengganti kaosnya. Jika tetap gagal, Lineker bakal memangkas rambutnya.
6. Ruwatan
Oktober 2008, pelatih sebuah klub Zimbabwe, Midlands Portland Cement, meminta 17 pemainnya mandi di sungai Zambezi yang dipenuhi buaya untuk melakukan ritual pembersihan. Celakanya, hanya 16 orang yang keluar dari sungai hidup-hidup.
Di pertandingan berikut, Midlands menderita kekalahan.
Edwin Van Der Sar
Entah berhubungan atau tidak, tapi performa menurun yang dilalui Manchester United saat ini terjadi kalau sang kiper Edwin van der Sar mengenakan kostum warna biru, alih-alih kuning yang sebelumnya dia gunakan.
Van der Sar berbalut kaos warna biru dalam dua laga Liga Primer terakhir MU. Saat itu mereka digebuk 1-4 oleh Liverpool dan kalah 0-2 dari Fulham.
Dicatat oleh The Sun yang mengutip hasil penelitian kontributor majalah fans MU, Red News, disebutkan bahwa Van der Sar sduah mengenakan warna kuning dalam 17 laga liga musim ini.
Dari jumlah tersebut, MU cuma kebobolan empat kali. Mereka menang 12 kali, kalah sekali dan imbang empat kali, dengan meraup 40 angka dari maksimal 51.
Hasil itu berbanding terbalik manakala Van der Sar mengenakan warna biru. Dalam 10 laga, MU harus kebobolan 13 gol, dengan enam kemenangan, tiga kekalahan dan sekali imbang. Mereka cuma mengais 19 poin dari maksimal 30.
Kuning rupanya juga bak jadi warna doping untuk kiper lain MU, Ben Foster. Dialah pahlawan MU dalam babak adu penalti lawan Tottenham Hotspur di final Piala Carling musim ini.


Tapi ada juga pemain bola yang terkenal religius yang memperlihatkan simbol-simbol keyakinannya ke tengah lapangan. Kaka hanya satu dari sekian banyak pemain bola yang terkenal religius, Siapa lainnya, dan bagaimana mereka menunjukkannya?

Kaka
Kaka hanya satu dari sekian banyak pemain bola Brazil yang terkenal religius, yang memperlihatkan simbol-simbol keyakinannya ke tengah lapangan.

Kaka juga pernah menjahitkan kalimat “God is Faithful” di lidah sepatunya. Lalu, dalam selebrasi kemenangan 4-1 Brasil atas Argentina di final Piala Konfederasi 2005, ia dan beberapa rekannya memakai baju bertuliskan “Jesus Loves You” dalam berbagai bahasa.
Terkait pemain Brasil yang taat, ada versi yang mengabarkan bahwa sebagian besar pemain tim Samba membuat slogan-slogan serupa di balik jersey mereka ketika memenangi Piala Dunia 2002. Tapi yang kelak paling terkenal adalah Kaka dengan “I Belong to Jesus“-nya. Ia  memperlihatkan itu setelah Brasil mengalahkan Jerman di final, meskipun sepanjang turnamen itu hanya bermain 25 menit, dan tidak tampil di partai puncak.
Franck Ribery
Frank Ribery adalah salah satu simbol paling terkenal saat ini di kalangan pesepakbola beragama Islam. Pria Prancis yang menjadi muslim sejak menikah dengan wanita keturunan Maroko itu selalu mengangkat kedua tangannya dan berdoa di tengah lapangan, lalu mengusapkannya ke wajah, sebelum kickoff.
Frederic Kanoute
Frederic Kanoute juga kerap menampilkan keislamannya saat bertanding. Seusai bikin gol dia selalu mengacungkan telunjuk kanannya ke atas, juga sedikit mendongak, sebagai sebuah isyarat dirinya selalu ingat kepada Tuhan. Gaya dia yang lain adalah membuka kedua telapak tangannya, membuat gerakan orang Islam saat berdoa.
Marvin Andrews
Marvin Andrews pemain belakang asal Trinidad & Tobago.
Ketika bermain di Glasgow Rangers, Andrews sering menyebut nama Tuhan atas semua petunjuk Dia dalam karirnya, mulai dari sejarah transfer sampai ketika harus menjalani operasi lutut.
Andrews juga pernah berkomentar tentang homoseksual, yang dinilainya “menentang kehendak Tuhan”. Dia mengatakan, “Alkitab menjelaskan bahwa hal itu sangat dibenci Tuhan. Tuhan menciptakan laki-laki untuk bersama perempuan, dan sebaliknya.”
Di luar nama-nama pemain di atas, tentu masih banyak sosok dari dunia lapangan hijau yang secara eksplisit bangga dalam menunjukkan keyakinannya dalam beragama.

Bagaimana Kalau Di Indonesia
Di Indonesia “ritual-ritual” seperti tersebut diatas banyak sekali terjadi, apalagi di Indonesia dengan rakyat yang masih kental dan percaya dengan hal-hal yang berbau “ritual”. Banyak cerita mengenai hal-hal yang berbau “ritual” yang ada dalam sepak bola di Indonesia. Bahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla sendiri mengakui sendiri hal itu dalam musyawarah di Makassar saat MUNAS PSSI waktu itu, karena beliau juga pernah menjadi pengurus sepakbola di daerah dan tahu kondisi persepakbolaan di daerah.

“Kadang Keyakinan (Ritual) Yang Kuat Mempengaruhi Kinerja Seseorang, Meskipun Itu Diluar Akal Pikir Manusia. Tapi Juga Manusia Yang Memiliki (Spiritual) Yang Kuat Akan Menimbulkan Keyakinan Yang Sangat Luar Biasa, Tapi Yang Tidak Kalah Penting Berlatih (Berusaha) Yang Keras Menjadi Pasangan Yang Sepandan Bagi Ritual Dan Spiritual”


0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar